Sekilas Sejarah Pencak Silat Sabhura Losari
Perguruan Sakti
Bhudi Rasa ( SABHURA ) adalah perguruan pencak
silat dan kesenian debus tradisional Cirebon, yang merupakan peninggalan
turun temurun sejak abad XV dari keluarga Bapak Cecep.M.Suherman,B.P yang dipecaya
sebagai penerus ke 13.
Sebelum lahir nama
SABHURA, asalnya adalah Bhudi artinya tingkah laku atau laku sedangkan Rasa
artinya getaran halus ( eter ), yang merupakan suatu keistimewaan pada
manusia
Seorang guru besar
saat itu adalah Embah buyut Sawiem, Beliau bertekad mengIslamkan suatu daerah
dan beliau berhasil didalam jihadnya maka pada waktu itu beliau dikatakanlah sakten
atau sakti. Sakti artinya kekuatan yang berarti, dan kekuatan itu
berasal dari dua kalimah Syahadat ( sebagaimana dilambangkan dalam penghormatan
perguruan ).
Pada abad ke 15
Adipati Awangga mengajarkan RUDAT ( Niru Adat) yang bermaksud mengelabuhi
penjajah. Rudat sendiri maknanya untuk
bela diri melalui gerakan-gerakan tertentu. Selanjutnya perguruan SABHURA diteruskan oleh :
1. Pangeran Sempana
2. Pangeran Narajaya
3. Pangeran Nampajaya,
sedangkan Yang seorang lagi tidak disebutkan namanya, beliau merantau ke Ambon.
Kemudian diteruskan oleh para Guru Besar SABHURA yaitu,
sedangkan Yang seorang lagi tidak disebutkan namanya, beliau merantau ke Ambon.
Kemudian diteruskan oleh para Guru Besar SABHURA yaitu,
1.
Embah Buyut Sawiyem
2.
Embah Buyut Balater
3.
Embah Buyut Raksajaya
4.
Embah Buyut Lewih
5.
Embah Buyut Onde
6.
Embah Buyut Baron Prajadisastra
7.
Ibu Umsih
8. Abah Cecep M. Suherman Baron Prajadisastra
Abah Cecep Memilki ribuan murid di tanah air ini, beberapa murid yang diberikan kepercayaan oleh abah untuk meneruskan dan mengembangkan kiprahnya ilmunya di dunia beladiri pencak silat adalah :
1. Kang Iin Sholikhin
Abah Cecep Memilki ribuan murid di tanah air ini, beberapa murid yang diberikan kepercayaan oleh abah untuk meneruskan dan mengembangkan kiprahnya ilmunya di dunia beladiri pencak silat adalah :
1. Kang Iin Sholikhin
Kang Iin sholikhin ini adalah murid Abah Cecep yang sangat berbakat baik di dalam ilmu pencak silat, seni debus, maupun ilmu hikmah. Beliau merupakan calon Guru Besar yang akan menggantikan Abah Cecep untuk memimpin Pencak silat SABHURA kedepan.
2. Kang Farhan Saefudin Wahid.
Kang Farhan adalah murid Abah Cecep di Cirebon, yang diangkat oleh perguruan SABHURA sebagai Dewan Guru dan Pendiri Perguruan SABHURA di Losari. Kang Farhan mengembangkan
Pencak silat SABHURA di wilayah kecamatan Losari - Cirebon mulai tahun 2008 dengan tujuan
agar para pemuda memilki kegiatan yang Positif
dibidang Pencak Silat agar dapat memiliki jiwa yang tangguh, berahlak mulia dan cinta terhadap budaya nasional. Para anggota SABHURA Losari
banyak meraih prestasi baik di tigkat pelajar maupun pada tingkat Umum, tingkat daerah maupun nasional.